AL-BALAGHAH
Al-Balaaghah secara leksikal bermakna ‘sampai’. Sedangkan secara terminologi, balaaghah adalah kesesuaian suatu kalam dengan situasi dan kondisi disertai kefasihan yang tinggi serta terbebas dari dha’fu al-ta’lif dan tidak ta’qid ma’nawi wal lafdzi.
Fashaahah al-balaaghah tergantung pada dua aspek, yaitu balaaghah al-kalaam dan balaaghah al-mutakallim.
Kalam baligh: kalam yang sesuai dengan tuntutan keadaan serta terdiri atas kata-kata yang fasih
Mutakallim baligh: kepiawaian yang ada pada diri seseorang dalam menyusun kata-kata baligh (indah dan tepat) sesuai dengan keadaan, waktu, dan tempat.
Secara ilmiah, ilmu balaghah merupakan suatu disiplin ilmu yang mengarahkan pembelajaran untuk bisa mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan seseorang berdasarkan kepada kejernihan dan ketelitian dalam menangkap keindahan. Mampu menjelaskan perbedaan yang ada di antara macam-macam uslub (ungkapan). Dengan kemampuan menguasai konsep-konsep balaghah, bisa diketahui rahasia-rahasia bahasa Arab dan seluk beluknya serta akan terbuka rahasia-rahasia kemu’jizatan Al-Quran dan Al-Hadits.
Ilmu Bahasa:
Nadhori (teoretik) dan Aththabiqy (terapan)
Nadhori mencakup kaidah-kaidah (qawaaid) tentang sharf, nahwu, balaghah
Aththabiqy mencakup bidang kajian pengajaran bahasa asing, terjemah, psikolinguistik dan sosiolinguistik
Balaghah merupakan kajian teoretik yang membahas bentuk-bentuk pengungkapan dilihat dari tujuannya.
Sebagai wilayah kajian, ilmu ini terkait dengan makna, sehingga selalu bersinggungan dengan semantik.
Semantik berarti teori makna atau teori arti. Ilmu ini merupakan cabang sistematik bahasa yang menyelidiki makna atau arti
Semantik mempunyai objek berupa hubungan antara objek dan simbol linguistik. Selain itu ilmu ini membahas perubahan makna kata
Semantik sebagai ilmu untuk mengungkapkan makna mempunyai beberpa teori, di antaranya: conceptual theory, reference atau corespondence theory, dan field theory
Conceptual theory berpendapat: bahwa makna adalah “mental image” pembicara dari subjek yang dibicarakan
Reference theory/corespondence theory: makna adalah hubungan langsung antara makna dengan simbol-simbol acuannya
Field theory: teori ini menafsirkan kaitan makna antara kata atau beberapa kata dalam kesatuan bidang semantik tertentu
Semantik mengkaji kata dan makna, denotasi dan konotasi, pola struktur leksikal dan tata urut taksonomi
Ada kesamaan antara semantik dan balaghah, tapi ada satu bidang yang tidak dipelajari dalam semantik, yaitu ilmu badi’
Ilmu balaghah merupakan sebuah disiplin ilmu yang berkaitan dengan masalah kalimat, yaitu mengenai maknanya, susunannya, pengaruh jiwa terhadapnya serta keindahan dan kejelian pemilihan kata yang sesuai dengan tuntutan.
Ada tiga sub ilmu balaghah:
Ilmu ma’aani: mempelajari pengungkapan suatu ide atau perasaan ke dalam sebuah kalimat yang sesuai dengan tuntutan keadaan. Bidang kajian ini meliputi: kalam dan jenis-jenisnya, tujuan-tujuan kalam, washl dan fashl, qashr, dzikr dan hadzf, ijaz, ithnab, dan musawa
Ilmu Bayan: Ilmu untuk mengungkapkan suatu makna dengan berbagai uslub. Ilmu ini objek pembahasannya berupa uslub-uslub yang berbeda untuk mengungkapkan suatu ide yang sama. Ilmu bayan berfungsi untuk mengetahui macam-macam kaidah pengungkapan, sebagai ilmu seni untuk meneliti setiap uslub dan sebagai alat penjelas rahasia balaghah. Kajiannya mencakup tasybih, kinayah. dan majaz,
Ilmu Badi’: membahas tata cara memperindah suatu ungkapan, baik pada aspek lafal maupun pada aspek makna. Ilmu ini membahas dua bidang utama, yaitu muhassinaat lafdziyyah dan muhassinaat ma’nawiyyah. Muhassinaat lafdziyyah meliputi jinas, iqtibas, dan saja’. Muhassinaat ma’nawiyyah meliputi tauriyah, tibaq, muqaabalah, husn at-ta’lil, ta’kid al madh bima yusybih al-dzamm dan uslub alhakiim.
Pengantar Sub Balagoh
3:31 PM
Rizky Garut